잘못된 의미

Tittle: 잘못된 의미

Writer: Dolphin_Jun

Editor: NaraYuuki

Epep ini Dholpin_Jun buat sebagai hadiah ulang tahun untuk Yuuki (Walau telat)

Selamat membaca…

♥♥♥

♥♥♥

♥♥♥

Boa merasa putus asa. Tak ada yang mau menerimanya untuk bekerja. Alasannya? Karena mereka tidak mau mengambil resiko membayar denda karena mempekerjakan seorang pelajar. Yah, peraturan di negara ini adalah, barang siapa yang mempekerjakan seorang pelajar dibawah usia 18 tahun, maka diwajibkan atas mereka untuk membayar pajak 50 ribu Won setiap bulan dan apabila mereka tidak melapor akan dikenakan denda setara dengan 500 ribu Won.

Bukan masalah sebenarnya apabila suatu restoran atau minimarket membayar pajak sebesar itu. Namun uang pada jaman sekarang sangat berarti meskipun nominalnya kecil. Dari pada digunakan untuk membayar pajak, lebih baik digunakan untuk tambahan modal.

Boa terus menerus mendengus kesal. Sesekali ia mengumpat dalam hati, “Aku benci peraturan konyol di negeri ini. Aku bersumpah bila aku menjadi seorang Ratu, akan kuubah peraturan negeri ini.”

Tsk… Kau terlalu bermimpi terlalu tinggi Boa!

Boa pasrah, jika ia tak mendapatkan pekerjaan dalam waktu 1 minggu, bisa dipastikan ibunya akan masuk penjara karena tidak bisa malunasi hutang yang jatuh tempo 1 bulan lagi. “Apa aku harus meminta jatah uang bulananku pada sekolah? Ah tidak-tidak, bias-bisa aku dikeluarkan dari sekolah.”

Langkah kaki Boa mengarah pada gang suatu kompleks. Gang tersebut sangat sepi meski kanan kirinya dikelilingi rumah mewah dan pertokoan. Ditengah kegusarannya, ia dikagetkan dengan suara minta tolong, suara itu begitu lirih, mungkin orang tidak bisa mendengarnya. “Tolong! Anak muda tolong.” Boa melihat seorang kakek terduduk lemas sambil memegangi jantungnya.

♥♥♥

Setelah pihak istana yang dibuat gempar akibat kepergian mantan raja mereka yang pergi entah kemana. Kali ini mereka dibuat khawatir dengan kabar dari rumah sakit yang mengabarkan bahwa sang mantan raja terkena serangan jantung. Raja Jung Siwon yang sekiranya akan dijadwalkan menghadiri undangan pertemuan dangan para pengusaha, akhirnya memilih untuk mewakilkan pada sekertaris Kerajaan

Rombongan raja telah sampai di rumah sakit, Raja yang begitu khawatir pada sang Ayah terlihat berjalan dengan sedikit terburu-buru namun masih terlihat berwibawa. Begitu sampai di kamar inap, sang raja langsung memeluk sang Ayah tanpa melihat ada Boa di sana.

Boa seketika dibuat terkejut, bukankah yang sedang memeluk kakek Jung adalah Raja Jung Siwon? Lalu apa tadi, Ayah? Lansung saja Boa menyadari sesuatu dan seketika ia menutup sebagian wajahnya untuk menutupi rasa kagetnya.

“Ayah… Ayah tidak apa-apa?”

“Ayah tidak apa-apa anakku.”

“Bagaimana Ayah bisa mengatakan Ayah tidak apa-apa disaat pihak rumah sakit mengatakan bahwa Ayah terkena serangan jantung?!”

“Sebenarnya saat di distrik… sesak napas Ayah kambuh, Ayah merasakan jantung dan dada Ayah sesak sekali. Tapi Ayah beruntung, ada perempuan cantik ini yang menolong Ayah dan membawa Ayah ke rumah sakit.”

“Oh, maaf nona saya tidak menyadari nona ada di sini.” Ucap sang raja.

Boa lantas membungkuk 90 derajat pada Raja Siwon. “Tidak apa apa Yang Mulia, saya bisa memaklumi karena Yang Mulia terlihat begitu khawatir.”

“Terima kasih, terima kasih karena telah menolong Ayah saya. Kalau boleh tahu siapa nama nona agar saya bisa lebih nyaman memanggil nona.”

“Boa, Kwon Boa nama saya Kwon Boa.”

♥♥♥

“Dayang kang, aku ingin berkunjung kerumah Boa, bisakah kau mengantarku bersama kasim kang ke sana?” tanya sang kakek yang merupakan mantan raja sebelum raja Siwon menggantikannya.

“Tentu, tentu yang mulia.” Jawab sang kasim.

Setibanya raja kakek Jung di rumah Boa, rombongan yang dibawanya keributan terdengar di dalam rumah sederhana miluk keluarga Kwon.

Bukankah sudah kami katakan, hari ini adalah hari terakhir kalian melunasi hutang hutang kalian!” suara bentakkan pria yang kasar dan melengking tinggi.

Mohon maaf, kami belum punya cukup uang, bisakah tuan memberikan kelonggran pada kami sekali lagi?” kali ini adalah suara lembut seorang wanita dewasa.

Apa kau bilang, kelonggaran? Tidak! Kau sudah terlalu sering kami beri kelonggaran dan kalian selalu saja beralasan yang sama. Apa kalian ingin kabur dari jerat hutang ini? Kami beri kalian waktu satu jam untuk keluar dari rumah ini!

Tidak! Jangan! Kami mohon…” ibu Boa menangis tersedu-sedu sambil bersujud memegang kaki anak buah rentenir.

Bisa kau lepaskan tanganmu?!”

“Jangan… jangan suruh aku dan anakku meninggalkan rumah ini. Rumah ini satu-satunya peninggalan suamiku…”

Kau tahu bos kami masih berbaik hati hanya meminta rumah ini sebagai jaminan, dan bukan meminta anakmu!”

“Hey apa yang kalian lakukan, tidak sepantasnya kalian melakukan hal rendah pada seorang ibu yang tidak berdaya!” kakek Jung, sang mantan raja tidak tahan melihatnya dan memilih untuk ikut campur.

“Maaf, kami tidak punya urusan dengan anda, lebih baik anda tidak usah ikut campur dengan urusan kami!”

“Aku berhak ikut campur dengan urusan ini, karena ini mwnyangkut masa depan cucuku.”

“Sialan, hey pak tua siapa kau sebenarnya?!”

“Ckckck aku mungkin sudah terlalu keriput untuk dikenali. Namaku Jung Jihoon, aku adalah raja ke 8 Negeri ini.” Ucap sang kakek.

“Jung Jihoon, raja. Oh… Maafkan kami Yang Mulia…” ketiga anak buah rentenir itu tiba-tiba membungkukkan badan.

“Tidak sepatutnya kalian memperlakukan orang lemah seperti ini. Aku bisa memerintahkan anak buahku untuk memasukkan kalian kepenjara tanpa peradilan.”

“Sekali lagi kami minta maaf Yang Mulia. Kami hanya menjalankan perintah atasan.”

“Sebenarnya ada masalah apa kalian dengan keluarga Kwon?”

“Ibunya meminjam uang untuk pengobatan suaminya kepada bos kami dan mereka belum melunasi bunganya.”

“Tapi kami sudah melunasi … ” Ibu Boa hendak menyela tetapi terlalu takut pada tatapan tajam para rentenir tersebut.

“Katakan berapa sisa hutang mereka?” tanya Jihoon.

“500 ribu Won.”

“Dayang Kang, bisa kau ambilkan cek yang ada di tasku?” tanya Jihoon. Tanpa diperintah dua kali sang dayang mengambilkan barang permintaan sang majikan. “Ini kuberi 1 juta Won. Katakan pada bos kalian agar berhenti dari pekerjaan itu kalau tidak mau aku jebloskan ke penjara termasuk juga kalian. Para anak buahku akan mengawasi kalian mulai saat ini dan tak berhenti selama kalian tidak menutup pratek utang piutang jahanam itu.”

Tanpa banyak bicara para rentenir tersebut segera mengambil cek dan pergi. Lari sejauh mungkin dari orang-orang yang datang dari istana.

“Boa ya, mulai besok kau akan malanjutkan kesolahmu di Shinki High School, tidak perlu khawatir soal biaya, kau akan menerima beasiswa full sampai lulus kuliah. Namun tugasmu di sana bukan hanya belajar, kau juga akan menjadi pendamping dari cucuku, putra mahkota Jung Yunho.”

♥♥♥

Bagai mendapatkan malaikat penyelamat dari surga, itu lah yang dirasakan Boa. Banyak gadis di negeri ini… ah, mungkin juga di luar negeri terpesona pada sosok sang putra mahkota. Sebagai seorang putra mahkota yang didik dengan fasilitas nomor 1. Wibawa dan Sopan santun yang dijaga tinggi, selain itu memiliki paras tampan dan otak cemerlang. Tak heran, banyak wanita yang ingin menjadi teman atau kekasih sang putra mahkota namun gadis tersebut tak seberuntung dirinya -Boa.

Boa menjadi dekat dengan Yunho karena sang putra mahkota adalah sosok yang ramah, rendah hati, pandai bergaul dan dermawan. Ia bisa berteman dengan siapa saja termasuk dengan Boa, gadis jelata yang dipungut kakeknya.

♥♥♥

“Hey kau anak baru, baru beberapa hari menjadi anak baru, kau berani bersikap tidak tahu malu, apa yang kau lakukan dengan terus menerus menempel pada Yang Mulia Putra Mahkota?” 

“Apakah kalian iri padaku?” dengan sombong Boa berujar.

“Cih! Dalam mimpimu!”

“Jangan bertingkah seperti seorang yang tak tahu malu!”

Boa sangat membenci para perempuan tidak tahu malu ini. Mereka iri karena ia bisa dekat dengan putra mahkota tidak seperti mereka yang menatap putra mahkota penuh damba. “Perlu ku perjelas. Namaku adalah kwon Boa, aku pindah kesekolah ini atas perintah langsung dari kakek Jung. Ah, maksudku Raja Jung jihoon. Beliau juga menunjukku sebagai pendamping yang mulia putra mahkota, dengan kata lain yang dimaksud adalah pendamping hidup. Kalian bisa menyebutnya tunangan.” Ucapnya penuh kesombongan

“Kau…”

Boa bejalan dengan sombongnya melewati 3 anak perempuan itu. Ingin rasanya mereka melempari Boa dengan kotoran sapi agar ular perempuan itu bisa berkaca siapakah dirinya sebenarnya.

♥♥♥

Riuh, di kelas Boa. Boa yang sedang membaca buku sedikit terganggu dengan suara suara-suara berisik teman sekelsnya.

“Kalian tahu, hari ini mantan kekasih Yang Mulai pindah ke sekolah kita.”

“Kau yakin? Ckckck bertambahlah saingan kita…”

Boa hanya mengerutkan keningnya. Ia tidak tahu bahwa Pangeran Yunho memiliki mantan kekasih karena selama ini sang putra mahkota tidak pernah mengatakan apa-apa mengenai masalah pribadinya. Mantan kekasih ini… Boa harus melihatnya!

♥♥♥

“Jung Yunho, berhenti menggangu dan mengusik hidupku! Bukankah hubungan kita sudah berakhir?!” sosok cantik tersebut merengut tidak suka ketika jalannya dihadang oleh sang putra mahkota kebanggaan negara.

“Aku terima bila kau menginginkan hal tersebut, namun apa maksud dan tujuanmu pindah ke sekolah ini? Apa kau ingin mencari simpati orang-orang yang ada disini…?” mata tajam Yunho menyipit galak namun Kim Jaejoong yang menawan sama sekali tidak takut dan justru memberikan senyum memuakkan pada Yunho.

♥♥♥

Boa sudah mengetahui siapa Kim Jajeoong itu karenanya ia dengan penuh percaya diri menemui Jaejoong untuk memberikan salam manis. “Kim Jaejoong…”

Jaejoong yang baru kembali dari ruang guru menatap Boa tanpa minat. Ia tahu siapa perempuan ini.

“Sebalumnya namaku adalah Kwon Boa. Aku adalah pendamping Yang Mulia Jung Yunho mungkin bisa dikatakan tunangannya meskipun kami belum bertunangan. Aku mengetahui fakta kalau kau adalah mantan kekasih yang mulia, sebagai tunangannya, bisakah aku memintamu menjauhi Yang Mulia? Aku melihat kau sepertinya akan menjadi duri dan parasit dalam hubungan kami?”

Alis Jaejoong terangkat tinggi mendengar apa yang dikatan oleh Boa, kemudian tanpa mengendalikan dirinya, Jaejoong tertawa terbahak-bahak hingga membuatnya menjadi sasaran mata-mata lapar orang-orang yang melihatnya. “Kau bilang tunangan…? Hahahha… Maafkan ketidak sopananku! Tapi…. Ckckck aku berani bertaruh bila Jung Yunho meneybalkan itu mendengarnya dia akan mati tertawa karena mendengar omong kosongmu. Kau bilang dia bersedia betunangan denganmu? Yah, salam mimpi indahmu…. Lagi pula tanpa kau minta pun aku lebih memilih jauh darinya.” Ucap Jaejoong. “Aku masih sayang tubuh dan diriku sendiri.”

“Kau tidak semenawan yang orang lain katakan. Lagi pula kau adalah laki-laki! Jadi berhentilah menggoda Yang Mulia!”

Mata Jaejoong menyipit galak. Jika bukan karena pelajaran etika yang keras dan ketat di rumahnya sudah pasti ia akan memukul mulut perempuan tidak tahu malu ini. “Maaf nona Sebaiknya kau mengenal baik seseorang sebelum kau menghaKiminya.” Ucap Jaejoong yang baru beberapa langkah kemudian berhenti. Tersenyum mengejek pada Yunho yang berdiri angkuh di depan sana. “Yang Mulia… tolong urus tunangan kecilmu ini! Dia benar-benar mengganggu dan tidak tahu malu.” Jaejoong tertawa terbahak-bahak ketika melewati Yunho.

Yunho berjalan menghampiri Boa. Kemudian bicara dengan lugas. “Kakek memintamu untuk menjadi pendampingku selama di sekolahan dan bukan berarti kau bisa seenaknya mengaturku dan orang lain, bahkan meminta Kim Jaejoong untuk menjauhiku. Seharusnya kau sadar akan hak dan kewajibanmu sebagai pendamping seorang putra mahkota!” Yunho menatap sedikit tidak suka pada Boa. “Kim Jaejoong… kau tidak bisa bersikap tidak sopan padanya dimasa depan. Kau mengerti?”

Boa mengangguk. Ia sedikit malu karena dimarahi oleh Yunho di depan umum.

♥♥♥

Boa mendengus kesal begitu kembali ke paviliun yang menjadi rumahnya mulai beberapa waktu lalu. Hari ini begitu memuakkan baginya, karena Kim Jaejoong ia dimarahi oleh Yunho dan ditertawakan oleh orang-orang bahkan menjadi bahan olok-olok teman sekelasnya.

“Lebih baik aku mengadu saja pada kakek Jung agar beliau bisa mendepak Kim Jaejoong dari sekolahan dan mempercepat acara pertunanganku dengan putra mahkota!” gumamnya.

Sebuah lemparan bola plastik meluncur dan tak sengaja mengenai wajah Boa, Boa mengaduh kesakitan saat bola yang sebelumnya mengenai dahinya. “Sial, siapa yang melakukakan ini padaku? Berani-beraninya! Tidak tahukah dia kalau aku ini adalah calon istri putra mahkota Yunho?” kemudian Boa melihat beberapa dayang yang salah satunya menggendong anak kecil dalam pelukannya.

Si pelaku hanya tersenyum dan tertawa layaknya anak seusianya. “

Boa mendengus kesal. Apakah kau tak mengerti aturan? Bukankah seorang dayang dilarang membawa anak balita ke lingkungan kerajaan? Atau memang kau perlun ku ingatkan? Akan kuadukan kau pada kakek Jung, supaya kau diberi hukuman!” merasa diatas angin Boa mengancam siapa saja yang membuat hatinya tidak bahagia.

Suara Boa menbuat namja kecil itu menangis, dayang yang menggendongnya merasa cemas dan khawatir pun membawa si balita menjauh dari kompleks paviliun Jung Jihoon -tempat tinggal Boa dan ibunya. Akan sulit menemangkan si balita kala ia menangis karena mengingatkannya pada sang eomma sudah tidak bersamanya untuk beberapa waktu.

Sementara Boa merasa diatas angin lagi, ia merasa sang dayang takut akan ancamannya.

Namun kau benar-benar salah paham Boa…

♥♥♥

Yang mulia putra mahkota memasuki paviliun timur, namun ia disambut oleh tangisan yang begitu yang begitu nyaring. “Kenapa Changmin menangis?” Yunho mengambil sang raja kecil menuji gendongannya. “Bisakah kalian meninggalkan kami, aku akan berusaha menenagkannya.”

Para dayang segera keluar.

” Hiks hiks, hua… Hiks… Hiks…”

“Sudah hm, kenapa kau menangis?” tanya Yunho dengan suara lembut membujuk

“Pa… pa… tu… pa… kal…” Changmin mengadu.

“Siapa yang nakal?”

Changmin menunjuk, arah pavilium kakek Jung.

“Kakek buyut?” tanya Yunho.

Changmin menggeleng.

“Dayang kang?” Yunho menebak.

Changmin juga menggeleng.

“Lalu siapa? A…” Sepertinya Yunho mulai mengerti siapa yang dimaksud Changmin.

“Pa… Hiks… Pa… Mik… Ma… Ma… Pa…” Changmin merengek kepada Yunho.

“Changmin di sini dengan Appa dulu ya, Umma sedang pulang ke kampung halamannya.”

“Hiks… hiks… Pa…”

♥♥♥

Dilain pihak sekolah mengadakan kunjungan tahunan ke istana, hanya 3 orang terpilih yang akan ditunjuk untuk mewakili sekolah. Mereka akan melakukan tour singkat untuk melihat bagian-bagian istana, tentu mereka akan bertemu dengan anggota keluarga istana juga, mereka akan diajari sedikit pelajaran di kerajaan, entah pelajaran penjamuan, tata krama, memasak, dll.

Kim Jaejoong menjadi salah satu dari 3 siswa yang terpilih tersebut. Dirinya tidak sabar memasuki gerbang istana. Berpakaian rapi dan menyemprotkan wewangian pada tubuh dan pakaiannya.

Ketika sampai di istana Jaejoong dan kedua temannya diajak berkeliling kompleks istana oleh kasim Kim. Temannya nampak teeheran-heran melihat interaksi antara Jaejoong dan sang kasim.

“Jaejoong, sepertinya kau tidak terkejut sama sekali dengan tata letak ruangan istana, apa kau pernah berkunjung ke sini?”

“Tidak. Aku belum pernah mengunjugi istana… bagian ini.” Gumamnya tidak yakin. Ketika rombongan dipersilahkan istirahat sejenak sambil menunggu kedatangan Yang Mulia raja. Jaejoong meminta izin pada guru pendamping dan sang kasim untuk pergi ke toilet.

Dalam di perjalanannya menuju toilet, tiba tiba putra mahkota Jung Yunhomemegang pergelangan tangannya dan menariknya paksa menuju paviliun timur.

Kebetulan Boa yang melihat hal itu, ia mencibir Jajeoong dan berdecak sebal.

“Cukup sudah main-mainmu, Jae!” Yunho berujar, menahan kekesalan yang memenuhi rongga dadanya.

Jaejoong meronta. “Jung Yunho, bisakah kau lepaskan aku?”

“Tidak.”

Jaejoong mendengus kesal. Karena ia diseret ia hanya mengikuti saja kemana sang putra mahkota membawanya.

Jaejoong dibawa masuk ke pavilium timur, di sananampak beberapa dayang menunduk hormat pada yang mulia pangeran. Jaejoong terus diseret dan dibawa memasuki ruangan megah di sana.

Usai memasuki bilik kamar Yunho pun mengunci pintu dan mendelik galak pada Jaejoong. Di sana ada Yang Mulia Changmin yang sedang bermain mobil-mobilan. Yunho memanggilnya. “Min…” suara lembut Yunho menyadarkan si kecil dari keasyikannya bermain.

“Pa… Pa…” Changmin beranjak dan berjalan tertatih memeluk kaki yunho.

Yunho membawa Changmin dalam gendongannya.

Mata Changmin berbinar melihat sosok yang ia rindukan selama semingu ini. “Ma… Ma… Ma…”

Jaejoong tersenyum ia mengambil alih Changmin dari gendongan Yunho. “Bagaimana kabarmu, Sayang?”

Changmin hanya menggeleng kemudian ia menangis.

“Hey… kau kenapa, biasanya ketika kau kutinggal kau tidak pernah menjadi anak cengeng seperti ini?”

“Ma… mik… Mik…” Changmin mengusap-usapkan wajahnya pada dada Jaejoong.

“Huft. Apakau merindukan ini?” Jaejoong menepuk dadanya sendiri. “Baiklah….” Jaejoong berjalan menuju tempat tidur Changmin, ia mendudukan diri di atas kasur kemudian Jaejoong membuka kancing kemejanya, menyingkap sedikit kaos putih dan kaos dalamnya, mengarahkan biji kacang merah muda bengkaknya ke arah mulut sang raja.

“Pa… gi…” Yunho diusir oleh sang anak. Kemudian Changmin menghisap biji kacang merah favoritnya dan melirik galak pada yang ayah yang bisa saja merebut kebahagiaannya.

♥♥♥

Pengumuman pesta pertunangan sudah disebarkan. Boa merasa percaya diri dan menyombongkan dirinya, sesumbar bahwa ia akan menjadi istri Yunho. Tetapi ternyata yang bertunangan adalah Yunho dan Jaejoong. Boa merasa malu dan iri. Teman-temannya tertawa sinis kearah Boa. Menjelekkan dan merendahkan Boa karena buta oleh kebaikan yang diberikan oleh mantan Raja Jihoon.

Sebenarnta apa yang dimaksud pendamping oleh mantan Raja Jihoon adalah, asisten sementara tetapi sepertinya Boa benar-benar mengira rakyat jelata sepertinya bisa menjadi pendamping Yunho disampingnya -pasangan/ istri.

Jaejoong dan Yunho sudah dijodohkan sejak kecil, namun karena kelalaian mereka, lahirlah Changmin. Changmin bukan aib, tapi pembawa keberubtungan. Sesuai yang dikatakan tetua, setiap 100 tahun sekali akan lahir seorang pewaris tahta yang spesial. Changmin diangkat menjadi raja termuda meski belum diresmikan.

♥♥♥

♥♥♥

♥♥♥

Silakan beri masukan, saran atau pun kritik ya. Yuuki berusaha mengedit sebaik mungkin supaya ciri khas penulis aslinya tidak tenggelam dengan gaya tulisan Yuuki. Nah, kalau mau nagih Chansu, Yuuki persilakan teror Dolphin_Jun langsung ya 😀

♥♥♥

♥♥♥

♥♥♥

Friday, December 27, 2019

10:12:15 AM

skybluedolphin25 & NaraYuuki

Diterbitkan oleh Chan Su

YunJae Shipper Garis Keras Cassiopeia Anak Emak JJ Istri Chunie Pacar Xiah

Tinggalkan komentar

Rancang situs seperti ini dengan WordPress.com
Ayo mulai